Jumat, 08 Oktober 2010

POMPA ANGGUK

. Pengertian Dasar
Pompa angguk merupakan suatu pompa yang di design khusus untuk memindahkan fluida dari dalam tanah kepermukaan. Pompa ini menggunakan piston sebagai komponen utama untuk menghisap fluida dari dalam tanah tersebut. Pompa ini biasanya digunakan pada pengeboran minyak.
Pompa angguk untuk mengangkat fluida (minyak) dengan kapasitas produksi rendah. Tergantung pada ukurannya pompa ini menghasilkan 5-40 liter fluida pada setiap langkah. . Ukuran pompa juga ditentukan oleh kedalaman dan berat dari minyak yang akan dipindahkan atau dihisap. Pompa ini menggunakan mekanisme putar motor untuk menggerakkan poros pompa yang kemudian diteruskan ke  gerakan translasi dan menggerakkan poros pompa kemudian menjadi gerak mengangguk. Istilah teknik untuk jenis ini adalah mekanisme berjalan balok. Itu sering digunakan dalam  kelautan desain mesin uap di tahun 1700-an dan 1800-an.
Pompa ini didukung dengan sebuah penggerak mula. Yang biasanya sebuah motor listrik tapi pada lokasi terpencil tanpa akses listrik digunakan motor bakar. Biasanya di gunakan mesin diesel. Pada daerah tertentu mesin motor ditempatkan didalam sebuah tempat khusus untuk melindungi dari hujan dan panas.

2.. Komponen – komponen utama pompa angguk
1.      Prime mover
2.      Crank
3.      Gear reducer
4.      Counter weight
5.      Pitman arm
6.      Walking beam
7.      Horse head
8.      Bridle
9.      Polished rod
10.  Tubing
11.  Casing
12.  Down-hole pump 


Cara kerja pompa angguk
Penggerak mula (prime mover) ini di kop dengan transmisi kemudian diteruskan ke sepasang crank, biasanya dengan counterweights. Kemudian diubah menjadi gerak naik turun pada pit arm. lalu diteruskan ke walking beam, pada ujung walking beam terdapat horse head ( karena bentuknya mirip dengan kepala kuda). Pada bagian bawah horse head ini terdapat sebuah kabel (bridle), ini biasanya terbuat dari baja atau fiberglass. Bridle ini dihubungkan ke polished rod, kemudian polished rod diikat pada piston yang melewati tubing (sebuah pipa yang membentang ke dasar sumur melalui fluida yang dihisap). Piston ini lah yang berfungsi untuk menghisap fluida dari bawah tanah menuju atas dengan mekanisme – mekanisme yang telah disebutkan diatas.
            Dibagian bawah tubing terdapat down-hole pump. Pompa ini terdiri dari dua buah katup, katup stasioner dibawah ini di sebut juga “standing valve”, dan sebuah katup pada piston terhubung kebagian bawah yang bergerak naik turun yang dikenal sebagai traveling valve.
            Fluida masuk dari dasar sumur masuk melalui perforasi yang telah dibuat melalui casing ( casing merupakan pipa yang lebih besar yang tertanam pada sumur). Ketika piston bergerak naik travelling valve tertutup dan standing valve terbuka, akibat  penurunan tekanan didalam barel. Akibatnya, fluida masuk dan piston mengangkat fluida ke atas. Ketika piston mulai bergerak kebawah, travelling valve terbuka dan standing valve tertutup akibat peningkatan tekanan di pompa barel. Kemudian piston mencapai akhir langkah dan kembali lagi keatas, proses ini berjalan secara continue.